Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
A. Pengertian Analisis Dampak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
B. Pengertian Hujan Asam
Hujan asam adalah terjadinya proses hujan dimana nilai pH atau potensi Hidrogen dari air hujan yang turun di bawah angka 6 atau sekitar 5,6. Angka pH ini di bawah angka pH normal yakni 7. Artinya air hujan yang turun ke bumi bersifat asam karena tercampur dengan senyawa-senyawa tertentu yang larut di dalam air hujan sehingga menyebabkan nilai keasaman meningkat. Senyawa karbon dioksida yang larut bersama air hujan bersifat asam lemah. Kondisi ini sangat memberi manfaat bagi pelarutan mineral-mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman maupun binatang. Namun demikian, semakin besar tingkat keasaman dari hujan tersebut, akan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Hujan asam menjadi sebuah permasalahan lingkungan yang serius. Semakin tinggi tingkat keasaman air hujan, maka akan semakin besar pengaruhnya bagi lingkungan.
C. Penyebab terjadinya Hujan Asam
- Penyebab alami Hujan asam secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari sebuah gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah rawa atau lautan. Hujan asam secara alami cukup jarang terjadi.
- Penyebab manusia Hujan asam yang disebabkan oleh manusia merupakan permasalahan lingkungan yang cukup serius. Aktivitas industri biasanya merupakan kontributor utama terjadinya hujan asam. Beberapa industri yang cukup sering memberikan dampak hujan asam diantaranya adalah industri kendaraan bermotor, industri pembangkit listrik, industri pertanian (amonia). Unsur sulfur dan nitrogen dari proses industri dibawa terbang ke atmosfer, selanjutnya bereaksi dengan oksigen di udara menyebabkan sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang akan larut dalam air hujan dan selanjutnya terdeposit ke tanah.
- S(s) + O2(g) ===> SO2(g)
- 2 SO2(g) + O2(g) ===> 2SO3(g)
- SO3(g) + H2O(l) ===> H2SO4(aq)
- NO2 + OH- ===> HNO3
Untuk mengukur keasaman dari hujan asam dapat menggunakan alat ukur dari pH yakni pH meter atau indikator pH seperti lakmus dan indikator universal. Untuk mengetahui reaksi tetesan hujan pada batuan, bisa dilakukan dengan cara langsung meneteskan air hujan pada batuan yang dikehendaki. Batuan beku dan batuan sedimen merupakan contoh batuan yang bisa Anda gunakan untuk melihat reaksi air hujan asam terhadap batuan yang ada.
- Dampak Hujan Asam
Semakin tinggi tingkat keasaman dari sebuah hujan asam, maka akan semakin buruk dampaknya bagi lingkungan, diantaranya adalah semakin tingginya konsentrasi logam-logam tertentu pada daerah yang mengalami hujan asam, karena keasaman akan mempengaruhi tingkat kelarutan logam-logam yang tersedia. Organisme sulit untuk tumbuh, seperti sebuah sungai yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, maka bisa dipastikan hewan seperti ikan tak akan bisa hidup dengan kondisi pH yang sangat rendah.
Hujan asam juga berdampak pada terjadinya korosi yang lebih meningkat. Beberapa material logam yang terpapar dengan hujan asam secara langsung akan lebih cepat mengalami korosi atau pengkaratan.
Cara mencegah hujan asam
Hujan asam sebagai salah satu permasalahan serius terhadap lingkungan perlu diatasi secara terpadu. Beberapa cara yang telah dilakukan di negara-negara maju adalah dengan membuat formula peralatan industri yang mampu menetralisir polutan sebelum sampai ke udara dan bereaksi dengan oksigen di udara. Penggunaan Flue gas desulfurization (FGD) yang mampu menetralisir belerang sebelum sampai ke udara merupakan salah satu cara yang cukup populer dilakukan saat ini, di negera-negara maju seperti Amerika Serikat.
Kesimpulan dan saran :
Dari penjelasan diatas fenomena hujan asam memang jarang terjadi, tapi dampak dari hujan asam tersebut sangatlah besar bagi lingkungan hidup. Hujan asam dapat menggangu ekosistem alam sekitar. Maka dari itu kita wajib menjaga lingkungan, terutama untuk daerah-daerah perindustrian. Seharusnya pabrik-pabrik tersebut mempunyai cara untuk bisa menetralisir asap ataupun sisa-sisa limbah sebelum bereaksi dengan oksigen diudara, yang dapat menyebabkan udara menjadi tercemar dan tidak sehat lagi.
Sumber :
http://informasitips.com/hujan-asam-penyebab-dampak- dan-pencegahan
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
No comments:
Post a Comment